Rabu, 18 Agustus 2010

GULMA TAK SELAMANYA MERUGIKAN


GULMA TAK SELAMANYA MERUGIKAN
Muhammad imran
Mahasiwa fak. Peternakan universitas mataram

Gulma air pada dasarnya banyak merugikan manusia tapi sebagai tumbuhan tentu saja peranannya yang mungkin menguntungkan seperti, sebagai penghasil hijauan yang mampu mengikat energi matahari, sebagai bahan makanan mahluk lainnya, membantu peredaran udara dalam air melalui peristiwa fotosintesa, membantu pengendapan bahan-bahan yang terbawa oleh air. Di samping itu juga gulma ini dapat menyerap kelebihan zat hara yang menyebabkan pencemaran air (Soerjani, 1980).
Gulma air banyak ditemukan tumbuh di lahan berair seperti enceng gondok (Eichhornia crassgipes), kyambang (Salvinia molesta), ganggang (Hydrilla verticilata), kayu apu (Pistia stratiotes), azolla pinnata dan dari family lemnaceae yaitu duckweed serta banyak lagi yang lainnya. Hasil dari beberapa penelitian menunjukkan bahwa gulma air mempunyai kandungan protein dan asam amino yang cukup tinggi. Gulma air seperti duckweed banyak di dapatkan tumbuh di kolam, danau atau waduk serta di daerah persawahan terutama pada saat padi masih tergenang air.
Duckweed (family lemnaceae) merupakan tumbuhan kecil yang mengapung bebas dengan penyebaran yang sangat lugas diseluruh dunia. Ada empat generasi yaitu Spirodela, Lemna, Wolffia, dan Wolffiella terdiri dari sekitar 40 spesies. Tumbuhan ini secara relatif mempunyai morfologi yang sederhana dan tidak mempunyai batang atau kehidupan yang lengkap dan selalu terdiri dari daun yang berbentuk oval dalam jumlah sedikit bahkan berdaun tunggal, dan paniangnya biasanya mencapai 5 mm. Tiap-tiap daun tidak semuanya mempunyai akar dan sangat jarang berbunga. Reproduksi seksual jarang terjadi, hampir semua reproduksinya berlangsung secara vegetatif. Selanjutnya dikemukakan bahwa tumbuhan ini hidup dalam bentuk koloni dan membentuk lapisan hijau di atas permukaan air serta mempunyai kemampuan tumbuh yang sangat cepat (N.A.S., 1976 : Pancho dan Soerjani, 1978).
            Pengunaan dackweed, sebagai pakan itik memberikan dampak yang baik. Haustein dkk. (1990) melaporkan bahwa penggunaan duckweed 0, 15, 25 dan 40% dalam ransum menghasilkan produksi dan rata-rata bobot telur yang sama dengan ransum kontrol yang iso energi dan protein teluryang berasal dari leghorn dengan 15 dan 20% duckweed mempunyai kadar protein yang lebih tinggi dibandingkan dengan telur kontrol, penggunaan duckweed juga dengan nyata meningkatkan pigmentasi kuning.
Selanlutnya dilaporkan bahwa duckweed dapat digunakan sebagai pengganti kedelai dan beberapa tepung ikan dalam ransum ayam petelur, khususnya di negara­negara yang bahan-bahan tersebut masih di import.
            Berdasarkan hasil penelitian skripsi ardiy. Dalam penelitiaannya mengunakan 90 ekor itik lombok, dengan 3 perlakan (R). Variabel yang diamati bobot telur, Hungh unit, indek putih telur, indek bentuk telur, warna kuning telur dan tebal kerabang telur (mm). Analisa data.




Ulangan                                                           Perlakuan

                                         R1 (20%)             R2 (20%)         R3 (duckweed segar)

Bobot telur (g/butir)            67,21                65,29                                64,92
Haugh unit                          93,69                99,30                                95,14
Indeks putih  telur                 9,19                  10,29                                9,39
Indeks kuning telur             20,24                 20,03                               19,13
Indeks bentuk telur             51,53                 58,14                                58,20
Warna kuning telur             12,5                  12,5                                   13,7
Tebal kerabang (mm)           0,39                  0,44                                    0,46
Sumber data : penelitian skripsi ardy
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian tingkat duckweed yang berbeda dalam ransum itik lokal Lombok memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap  meliputi bobot telur, Haug Unit, indeks putih telur, indeks kuning telur, warna kuning telur, bentuk telur, tebal kerabang dan warna kerabang.
Bobot telur (g/butir) pada masing-masing perlakuan pakan yaitu 62; 65; dan 64,5. Dari rata-rata bobot telur yang dihasilkan ada indikasi bahwa dengan pemberian duckweed hingga 20% pada R2 dalam pakan dapat meningkatkan bobot telur, dimana itik yang mendafatkan duckweed  20% pada R2 dalam ransum mempunyai bobot telur yang tinggi dibandingkan dengan R1 dan R3 dengan pemberian ransum duckweed secara kering dan pemberian ransum tanpa duckweed dengan diberi duckweed segar.
Rata-rata nilai Haug Unit, hanya pada R1 yang diberi pakan   ransum duckweed 20% secara kering yang mempunyai nilai Haugh Unit yang paling kecil. Bila di lihat rata-rata nilai Haugh Unit pada masing perlakuan pakan berkisar antara 93,69- 99,30, ini berarti bahwa telur itik lokal Lombok mempunyai kualitas yang baik.
Dari rat-rata Indeks putih telur pada masing-masing perlakuan pakan yaitu 9.19, 10.29 dan 9.40 yang paling tinggi ditemukan pada perlakuan yang diberi duckweed 20% (R2) dan indeks kuning telur pada masing-masing perlakuan pakan yaitu 20,24, 20,03 dan 19,3 dan yang paling tinggi adalah yang diberi pakan duckweed 20% R1.
Nilai rata-rata warna kuning telur pada masing-masing perlakuan pakan yaitu 12.5, 12.5, dan 13.67. Pemberian duckweed berpengaruh nyata terhadap warna kuning telur itik local Lombok. Dari nilai rata-rata tampak jelas bahwa pemberian duckweed hingga 20% dapat meningkatkan warna kuning telur. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh tingginya kandungan zanthopil dan β-karoten duckweed.
Rata-rata indeks bentuk telur pada masing-masing perlakuan pakan yaitu 51.53, 58.14 dan 58.20. Warna kerabang telur yang terbanyak berwarna putih dan bentuk telur oval.
Tebal kerabang (mm) pada masing-masing perlakuan pakan yaitu 0.39, 0.44 dan 0.46. Pemberian duckweed pada level 20% R1,R2 dan R3 yang diberi pakan ransum dengan pemberian duckweed segar mampu meningkatkan tebal kerabang, hal ini disebabkan karena tingginya kadar mineral khususnya Ca dalam duckweed. 

Kampung teradisional yang belum terjamah

Perkembangan zaman yang semakin pesat. Sering kali mnyebabkan diabaikan keteradisonalan, sehingga seringkali jua kita mendengar “ loh tuh ketinggalan jaman”, terutama dikalangan anak muda. Sehingga hilangnya teradisi-teradisi yang merupakan kekayaan bangsa kita. Terus maju mengikuti zaman memang perlu, tapi jangan sampai kita meninggalkan jaket merah kita. Yang akan memperkaya kita akan budaya yang kita miliki, sebagai warisan kepada penerus kita nantinya. Mereka takan tahu jika kita tidak meninggalkannya mulai saat ini.
Lombok Utara, kini masih banyak menyimpan kekayaan bangsa itu, seperti yang terdapat di Bayan dan nampaknya masi banya kampung kampung teradisional seperi itu. Dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Sepintas kita memandang gambar ini, melukiskan ketertinggalan nya. Namun tidak demikian adanya. Foto ini menunjukan keteradisionaalan kampong ini. Sampai saat ini kampung ini masih di pertahankan menjadi kampong teradisional. Kampung ini bernama desa daasan belek, yang terletak di desa Gumantar, Kecamatan Kayangan Lombok Utara. Dikampung teradisonal ini terdiri dari ± 150 kepala kelurga.
Ketradisionalannya dapat dilihat dari model rumah, cara berpakian, dan kebiasaan masyarakatnya. Dimana model rumahnya masih sangat teradisional sekali, hanya beratap ilalang, berdinding pagar dari anyaman bambu dan lantai rumah yang masih terbuat dari padatan tanah yang dilumuri kotoran sapi.
Pakaian, terlihat bahwa kainyang digunakan masih menggunakan kainpanjang dan pengikat kepala sapuq (bahasa sasak). Dan dari kebiasaan rata-rata masyarakat disini memakan pinang dan menumpukan penghasilannya dari hasil hutan, sehingga dipagi sampai sore harinya kaum laki-laki dikampung ini sulit ditemukan,karena mereka pada kehutan.
Semua ini masih natural, disebabkan karena keinginan masyarakatnya, untuk melestarikan keberadaan tempat mereka sebangai kampung teradisonal. Seperti layaknya bayan yang sudah dipatenkankan. Kini merkapun mulai mendesak pemeritah untuk memperhatikan keberadaan mereka, seperti pengakuan dari Jumaiiar salah satu tokoh pemuda disana.
Lombok Utara masih banyak menyimpan kampong teradisional seperti yang terdapat dibanayan, tetapi belum terpublikasikan. Kehidupan yang teradisonal, memberikan gambaran kedamaian, karena diri dan lingkunghan tak tercemar perekembangan zaman. Dan lambat laun semua ini akan musnah termakan zaman, bila kita tidak mau melestarikan. Sebangai kekayaan budaya kita. Yang dapat wariskan ke anak cucu kita kelak.

Musibah dibalik keuntungan

Musibah dibalik keuntungan
Muh. Imran, faterna unram

Dunia peternakan memberikan keuntungan kepada peternak dan masyarakat, selain memberikan keuntungan berupa daging susu dan telur,. Diketahui bahwa komoditi tersebuta sangat dibutuhkan oleh manusia. Karena merupakan sumber protein hewani. Perotein ini sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia.
Pemeliharaannya pun dapat memberikan keuntungan, dari hasil sampingan, berupa kotoran dan sisa pakan (minyur). Semua itu akan berguna jika dikelola dengan menejemen dengan baik. Seperti, menjadi pupuk kandang, bio gas. Hasil olahannya dibutuhkan manusia untuk menguragi pengeluaran mereka.
Biogas, dapat mengurangi ketergantungan manusia akan bahan bakar dan listrik. Yang saat inimengalami kelangkaan secara unipersal diberbagai belahan dunia. Pupuk kandang, mengurangi ketergantungan pada masyarakat petani, yang mulai mengalami kelangkaan.
Semua itu akan tercapai apabila peternak mampu memampatkannya. Minyur akan menjadi bencana jika diabaikan, karena akan mencemari lingkungan. Pencemaran lingkungan ini akan berakaibat pada gagguan kesehatan masyarakat sekitar.

Lihat saja poto kondi sikkandang diatas ini, salah satu dampak pengelolaan minyur yang gagal. Jika hal ini terjadi maka komplik pemilik ternak tidak akan terelakan, memang itu adalah dampak terparah sebangai akaibat pencemaran yang terjdi.
Peningkatan jumlah minur ini dapat di sebabkan karena, jumlah ternah,prekwnsi pemberian pakan dan air minum dan menejemen pembersian kandsang yang salah/tidak tepat. Karena ternak akan meneluarkan kotoranya 3-4 kali sehari/ekor, julmlahnya bias mencapai 2-3 kg/ekor.
Disamping ternak memberikan keuntungan, berupa uang hasilkomoditi seperti danging, susu. Akan berdampak pada pencemaran lingkungan jika kotorannya tidak ditangfani dengan baik.

Bandara Internasional Lombok ANTARA HARAPAN DAN TANTANGAN


Bandara Internasional Lombok
ANTARA HARAPAN DAN TANTANGAN


Muhammad Imran. Faterna Unram. Email belvan.1987@gmail.com


            Bandara internasional lombok (BIL), sebentar lagi rampung di akhir tahun 2010 ini. Keberadaannya menjadi harapan baru. Bagi pemerintah dapat mensejahtrakan rakyat., meski pada awal pembuatanya menimbulkan komflik, antara pemerintah dengan masyarakat sekitar lokasi pebagunaannya, Namum apakah semua itu mampu tercapai ataupun sebaliknya? Kesiapan masyarakat pun masih perlu dipertanyakan. Apakah keberadaan BIL tersebut. Sesuai tujuan dari pembangunaannya. Salah satunya tersedianya lapangan, yang katanya diproritaskan bagi tenaga kerja lokal.
            Di sisi lain masih banyak tugas yang akan membebani pemerintah, terutama pemeritah kabupaten lombok tengah khususnya. Karena nampak beberapa jalan yang menuju kesana masih tak layak. Memang beberapa badan jalan telah benahi, tetapi belum sebelumnya rampung dan ada beberapa jalan yang belum terurus.
           
Apakah salah satu tujuan pembangunaannya akan tercapai, Karena penggunaan tenaga kerja, akan dilihat dari kapasitas mereka. Jadi masyarakat lokal yang tidak mampuan persyaratkan, hanya akan menjadi tenaga kasar saja, seperti tukang sapu, tukang kebun dan lainnya. Kondisi ini, orang luar yang mampu memenuhi persyaratan akan diuntungkan.
Kemampuan masyarakat membaca peluang, menjadi penunjang tercapainya kesejahteraan. Jika masyarakat tidak memampaatkan membaca peluang, maka orang luar juga kembali diuntungkan. Mencari lahan disekitar BIL. Sepinya lokasi seperti saat ini, Biasnya membuat masyarakat lokal menjual tanah mereka dengan harnga yang murah. Ujung-ujungnya mereka akan menjadi penduduk tersisih nantinya.
Beberapa usaha yang berpotensi di lokasi Bandara Internasional Lombok tersebut adalah:
1.      pertokoan dan pedangang kaki lima
karena lokasi yang dulunya sepi, nantinya akan berubah menjadi ramai. Maka kondisi tersebut bias dimamfaatkan, untuk menyediakan beberbagai jenis barang dari makanaan sampai alat-alat elektronik..
2.      Penginapan dan hiburaan.
Hal ini nantinya akan dibutuhkan dan dicari para wisatawan lokal atau pun asing. Karena daerah tersebut juga dekat dengan lokasi pariwisata, maka akan banyak wisatawan yang baru datang membutuhkan tempat beristirahat, melepaskan letih dan lelahnya.
3.      Peternakan Dan Pertaniaan
Sektor ini tak kalah pentingnya. Bahkan akan menjadi terlaris. Karena dengan banyaknya orang  minngrasi permanen ke sekitar lokasi BIL akan menjadi pusat keramaian. Sehingga akan menjadi usaha yang menguntungkan. Didukung lagi dengan banyaknya lahan yang bias digunakan, baik untuk bertania ataupun padang pengembalaan ternak.
Ada beberapa tugas yang masih, membebani pemerintah ataupun masyarakat, guna mencapai segala cita-cita, bukan hanya harapan semata. Antara lainnya, sebagai berikut:
  • Tugas pemerintah
Mempersiapkan lombok tengah benar-benar siap. Menyambut BIL sebagi angina segar bagi mereka, seperti memperbaiki akses jalan, mempersiapkan inprastruktrur penunjang lainnya.
Membuka pelatihan-pelatihan/ kursus, berupa kursus pengtahuan dasar, seperti bahasa inggris dan computer. Karena kedua pengetahuan ini. Selalu menjadi persaratan utama tenaga kerja.
  • Tugas masyarakat
Mempersiapkan diri atau anak-anak mereka untung menempuh pendidikan yang setinggi-tingginya.
Menisi diri dengan penetahuan dasar tadi. Karena jika tidak maka pembagunaan BIL tidak akan menguntungkan masyarakat lokal. Karena lapangan pekerjaan dan lahan usaha yang dijanjikan tidak dapatkan. Meski sudah di depan mata.

Keberadaan bandara internasional lombok, menjadi harapan dari semua pihak. Antara pemerintah dan rakyat. Semuanya hanya bertumpu pada kesejahteraan masyarakat. Akan tetapi semua ini pasti tidak semulus harapan. Semua ini menjadi tantangan bagi masyaraakat dan pemerintah daerah,kabupaten atau pun pusat. Mampukah untuk mewujudkan harapan itu. Selamat berjuang. Semua tergantung pada kita semua.