Rabu, 18 Agustus 2010

Kampung teradisional yang belum terjamah

Perkembangan zaman yang semakin pesat. Sering kali mnyebabkan diabaikan keteradisonalan, sehingga seringkali jua kita mendengar “ loh tuh ketinggalan jaman”, terutama dikalangan anak muda. Sehingga hilangnya teradisi-teradisi yang merupakan kekayaan bangsa kita. Terus maju mengikuti zaman memang perlu, tapi jangan sampai kita meninggalkan jaket merah kita. Yang akan memperkaya kita akan budaya yang kita miliki, sebagai warisan kepada penerus kita nantinya. Mereka takan tahu jika kita tidak meninggalkannya mulai saat ini.
Lombok Utara, kini masih banyak menyimpan kekayaan bangsa itu, seperti yang terdapat di Bayan dan nampaknya masi banya kampung kampung teradisional seperi itu. Dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Sepintas kita memandang gambar ini, melukiskan ketertinggalan nya. Namun tidak demikian adanya. Foto ini menunjukan keteradisionaalan kampong ini. Sampai saat ini kampung ini masih di pertahankan menjadi kampong teradisional. Kampung ini bernama desa daasan belek, yang terletak di desa Gumantar, Kecamatan Kayangan Lombok Utara. Dikampung teradisonal ini terdiri dari ± 150 kepala kelurga.
Ketradisionalannya dapat dilihat dari model rumah, cara berpakian, dan kebiasaan masyarakatnya. Dimana model rumahnya masih sangat teradisional sekali, hanya beratap ilalang, berdinding pagar dari anyaman bambu dan lantai rumah yang masih terbuat dari padatan tanah yang dilumuri kotoran sapi.
Pakaian, terlihat bahwa kainyang digunakan masih menggunakan kainpanjang dan pengikat kepala sapuq (bahasa sasak). Dan dari kebiasaan rata-rata masyarakat disini memakan pinang dan menumpukan penghasilannya dari hasil hutan, sehingga dipagi sampai sore harinya kaum laki-laki dikampung ini sulit ditemukan,karena mereka pada kehutan.
Semua ini masih natural, disebabkan karena keinginan masyarakatnya, untuk melestarikan keberadaan tempat mereka sebangai kampung teradisonal. Seperti layaknya bayan yang sudah dipatenkankan. Kini merkapun mulai mendesak pemeritah untuk memperhatikan keberadaan mereka, seperti pengakuan dari Jumaiiar salah satu tokoh pemuda disana.
Lombok Utara masih banyak menyimpan kampong teradisional seperti yang terdapat dibanayan, tetapi belum terpublikasikan. Kehidupan yang teradisonal, memberikan gambaran kedamaian, karena diri dan lingkunghan tak tercemar perekembangan zaman. Dan lambat laun semua ini akan musnah termakan zaman, bila kita tidak mau melestarikan. Sebangai kekayaan budaya kita. Yang dapat wariskan ke anak cucu kita kelak.

Tidak ada komentar: