Jumat, 25 Februari 2011

Patuah Klasik Pengangkat kualitas SDM dan kesejahtaraan Masyarakat




NTB salah satu Propinsi yang memiliki kepadatan penduduk yang cukup tinggi, jumlah penduduk yang tinggi mengakibatkan pembangunan yang tidak merata, terutama didaerah-daerah pelosok desa, dengan demikian muncul beberapa hal yang dikawatirkan, seperti rendahnya tingkat pendidikan dan jumlah pengangguran yang tinggi.
          Semua ini di sebabkan masalah uang/ekonomi rendah,  anak putus sekolah atau tidak melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi karena “tidak ada biaya”. Padahal  bukan  menjadi alasan jika orang tua mereka kereatiaf dan mau. Dunia peternakan memberikan jalan keluar jika ada mau . Kenapa demikian ?.

            Ya, semua masalah akan selesi jika ada mau. Yaitu dengan budidaya ternak,  beternak akan meningkatkan asupan perotei hewani yang dibutuhkan  manusia dan menciptakan lapangan pekerjaan. Jika  kita mau beternak ayam/itik, kambing, sapi dan lainnya, akan memberikan kontribusi berupa telur, susu dan daging. Sekarang tinggal kita sendiri mau memilih  yang mana?.
            Beternak ayam atau itik, harnga lebih murah dan pelaksanaannya sederhan saja, tidak perlu banyak, cukup 5 ekor atau 10 ekor saja, jika anak kita masih di TK atau SD, jika diasumsikan produksi telurnya 7 atau 8 butir/hari, selain tidak  menyusahkan keluarnga, tetang pangan juga memberikan tambahan keuangan keluarnga. dari 8 butir telur yang dihasilkan setiap hari dapat dijual 5 butir dari sisa yang dikonsumsi,  pendapatan perhari 5 butir x Rp 1000 = Rp 5000/hari, Rp 150.000/ bulan dan Rp. 1.800.000/tahun. Hasilnya Sudah lebih dari cukup untuk biaya anak TK atau SD. Semakin tinggi tingkat pendidikannya tinggal menambah populasi ternak. Masalah pakan( makanan), kita bisa memfaatkan limbah-limbah pertaian (dedak) dan limbah rumah tangga ( nasi/ aking, sayuaran dll). Ini  gambaran kecil implementasi dunia peternakan, sekarang tinggal kita yang menentukan. sudah lama nenek moyang telah menawarkan jalan keluar ini.
Foto peternakan ayam arab di desa sepit
Apalagi bila kita mau memelihara ternak yang lebih banyak lagi atau ternak kecil dan atau ruminansia lainnya.
            Sektor pertanian dan peternakan, memiliki andil yang sangat besar dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, disamping pertanian memberikan sumbangan makanaan pokok, tetapi  degan semua itu belum mampu memenuhi semua nutrisi yang dibutuhkan oleh manusia.
Seperti pernyataan salah satu guru besar fakultas peternakan Universitas mataram Prof.Ir. Suhubdy, Ph.d, yaitu Kebijakan yang cenderung mengutamakan dan memperbanyak stok beras sebagai Staple food (makanan pokok) telah membawa keterpurukan generasi. Beras (padi) ternyata tidak mampu membendung busung lapar dan gizi buruk anak bangsa. Padahal kita semua percaya dan memaklumi bahwa sebutir telur ayam lebih lengkap kandungan dan kualitas gizinya ( Protein dan energinya) dibanding dengan satu kilo beras.
            Jika asupan nutrisi makanaan yang dikonsumsi baik, maka kesehatan jasmani dan peningkatan kualitas SDM bangsa akan meningkat. Ajakan orang-orang terdahulu tidak hanya memberikan pendapatan, ternyata menciptakan Masyarakat  yang Kesehatan, karena  asupan makanannya bergizi, yang bisa diperoleh dari peternakan, jika pendapatan meningkat dan manusia sehat, sebangai pendukung terciptanya manusia yang cerdas.


Tidak ada komentar: